Showing posts with label jenius. Show all posts
Showing posts with label jenius. Show all posts

Monday, December 23, 2013

Sosrokartono Manusia Jenius di Era Penajahan

Selama ini kita hanya mengenal R.A. Kartini sebagai pemikir ulung yang membuka gerbang kesetaraan wanita di dunia kaum lelaki. Rupanya pahlawan yang harum namanya ini memiliki seorang kakak yang jenius, seorang wartawan yang poliglot dan berkarir cemerlang di tanah Eropa.

Mungkin, tanpa peran sang kakak, Sosrokartono, boleh jadi nama R.A. Kartini tidak akan pernah harum dan menjadi pahlawan emansipasi wanita di Indonesia.

 


Lahir di Mayong dengan nama Raden Mas Panji Sosrokartono pada hari Rabu Pahing tanggal 10 April 1877 M. Beliau adalah putera R.M. Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara.

Sejak kecil Sosrokartono sudah mempunyai keistimewaan, beliau cerdas dan mempunyai kemampuan membaca masa depan. Kakak dari ibu kita Kartini ini, setelah tamat dari Eropesche Lagere School di Jepara, melanjutkan pendidikannya ke H.B.S. di Semarang. Pada tahun 1898 Sosrokartono lalu meneruskan sekolahnya ke negeri Belanda.

Sosro awalnya masuk di sekolah Teknik Tinggi di Leiden. Tetapi merasa tidak cocok, sehingga pindah ke Jurusan Bahasa dan Kesusastraan Timur. Beliau merupakan mahasiswa Indonesia pertama yang meneruskan pendidikan ke negeri Belanda, yang pada urutannya disusul oleh putera-putera Indonesia lainnya. Dengan menggenggam gelar Docterandus in de Oostersche Talen dari Perguruan Tinggi Leiden, Sosro akhirnya melanglang buana ke seluruh Eropa, menjelajahi pelbagai pekerjaan.


Karir Eropa dimulai
Pada tahun 1917, koran Amerika The New York Herald Tribune, di Kota Wina, ibu kota Austria, membuka lowongan kerja untuk posisi wartawan perang untuk meliput Perang Dunia I. Salah satu tes adalah menyingkat-padatkan sebuah berita dalam bahasa Perancis yang panjangnya satu kolom menjadi berita yang terdiri atas kurang lebih 30 kata, dan harus ditulis dalam 4 bahasa yaitu Inggris, Spanyol, Rusia dan Perancis sendiri.

Drs Raden Mas Panji Sosrokartono, putra Bumiputra yang ikut melamar, berhasil memeras berita itu menjadi 27 kata, sedangkan para pelamar lainnya rata-rata lebih dari 30 kata. Persyaratan lainnya juga bisa dipenuhi oleh RMP Sosrokartono sehingga akhirnya ia terpilih sebagai wartawan perang surat kabar bergengsi Amerika, The New York Herald Tribune.

Supaya pekerjaannya lancar, dia juga diberi pangkat Mayor oleh Panglima Perang Amerika Serikat. RMP Sosrokartono seorang poliglot, ahli banyak bahasa. Ia menguasai 24 bahasa asing dan 10 bahasa suku di tanah Nusantara. Sebelum ia menjadi wartawan the New York Herald Tribune, ia bekerja sebagai penerjemah di Wina. Di Wina ia terkenal dengan julukan si jenius dari Timur.

Dia juga bekerja sebagai wartawan beberapa surat kabar dan majalah di Eropa. Di dalam buku Memoir Drs Muhammad Hatta diceritakan kalau RMP Sosrokartono mendapat gaji 1250 Dollar dari surat kabar Amerika. Dengan gaji sebesar itu ia dapat hidup mewah di Eropa.

Sosro juga kerap mengirimi buku dan buletin kepada adiknya Kartini. Buku kiriman Sosro ini lah yang kelak menjadi pencerahan bagi Kartini untuk mendobrak tradisi dan melahirkan emansipasi wanita di Nusantara.

Sebelum Perang Dunia I berakhir, pada bulan November 1918, RMP Sosrokartono terpilih oleh blok Sekutu menjadi penerjemah tunggal, karena ia satu-satunya pelamar yang memenuhi syarat-syarat mereka yaitu ahli bahasa dan budaya di Eropa dan juga bukan bangsa Eropa.


Artikel yang menggemparkan dunia
Dalam Memoir tulisan Drs Muhammad Hatta ditulis kalau RMP Sosrokartono juga menguasai bahasa Basque, menjadi penerjemah pasukan Sekutu kala melewati daerah suku Basque. Suku Basque adalah salah satu suku yang hidup di Spanyol. Ketika Perang Dunia I menjelang akhir, diadakan perundingan perdamaian rahasia antara pihak yang bertikai.

Pihak-pihak yang berunding naik kereta api yang kemudian berhenti di hutan Compaigne di Perancis Selatan. Di dalam kereta api, pihak yang bertikai melakukan perundingan perdamaian rahasia. Di sekitar tempat perundingan telah dijaga ketat oleh tentara dan tidak sembarangan orang apalagi wartawan boleh mendekati tempat perundingan dalam radius 1 km. Semua hasil perundingan perdamaian rahasia tidak boleh disiarkan, dikenakan embargo sampai perundingan yang resmi berlangsung.
 
Ilustrasi Perang Dunia II di Perancis

Dalam Sejarah Dunia, Perundingan Perdamaian Perang Dunia ke I yang resmi berlangsung di kota Versailles, di Perancis. Ketika banyak wartawan yang mencium adanya perundingan perdamaian rahasia masih sibuk mencari informasi, koran Amerika The New York Herald Tribune ternyata telah berhasil memuat hasil perundingan rahasia tersebut.

Penulisnya anonim, hanya menggunakan kode pengenal Bintang Tiga. Kode tersebut di kalangan wartawan Perang Dunia ke I dikenal sebagai kode dari wartawan perang RMP Sosrokartono. Konon tulisan itu menggemparkan Amerika dan juga Eropa.

Tahun 1919 didirikan Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations) atas prakarsa Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson. Dari tahun 1919 sampai 1921, RMP Sosrokartono, anak Bumiputra, mampu menjabat sebagai Kepala penerjemah untuk semua bahasa yang digunakan di Liga Bangsa-Bangsa.

Bahkan dia berhasil mengalahkan poliglot-poliglot dari Eropa dan Amerika sehingga meraih jabatan tersebut. Liga Bangsa-Bangsa kemudian berubah nama menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Organization) pada tahun 1921.


Menyembuhkan penyakit dengan mukjizat
Tahun 1919 RMP Sosrokartono juga diangkat menjadi Atase Kebudayaan di Kedutaan Besar Perancis di Belanda. Sampai suatu ketika terdengar berita tentang sakitnya seorang anak berumur lebih kurang 12 tahun. Anak itu adalah anak dari kenalannya yang menderita sakit keras, yang tak kunjung sembuh meki sudah diobati oleh beberapa dokter.

Dengan dorongan hati yang penuh dengan cinta kasih dan hasrat yang besar untuk meringankan penderitaan orang lain, saat itu juga beliau menjenguk anak kenalannya yang sakit parah itu. Sesampainya di sana, beliau langsung meletakkan tangannya di atas dahi anak itu dan terjadilah sebuah keajaiban. Tiba-tiba si bocah yang sakit itu mulai membaik dengan hitungan detik, dan hari itu juga ia pun sembuh.

Kejadian itu membuat orang-orang yang tengah hadir di sana terheran-heran, termasuk juga dokter-dokter yang telah gagal menyembuhkan penyakit anak itu. Setelah itu, ada seorang ahli Psychiatrie dan Hypnose yang menjelaskan bahwa sebenarnya Drs. R.M.P. Sosrokartono mempunyai daya pesoonalijke magneetisme yang besar sekali yang tak disadari olehnya.

Mendengar penjelasan tersebut, akhirnya beliau merenungkan dirinya dan memutuskan menghentikan pekerjaannya di Jenewa dan pergi ke Paris untuk belajar Psychometrie dan Psychotecniek di sebuah perguruan tinggi di kota itu. Akan tetapi, karena beliau adalah lulusan Bahasa dan Sastra, maka di sana beliau hanya diterima sebagai toehoorder saja, sebab di Perguruan Tinggi tersebut secara khusus hanya disediakan untuk mahasiswa-mahasiswa lulusan medisch dokter.


Pulang ke tanah air
Beliau kecewa, karena di sana beliau hanya dapat mengikuti mata kuliah yang sangat terbatas, tidak sesuai dengan harapan beliau. Di sela-sela hati yang digendam kecewa, datanglah ilham untuk kembali saja ke Tanah Air-nya.

RMP Sosrokartono akhirnya pulang ke tanah air tahun 1925 dan menetap di Bandung.  Ia ingin mendirikan sekolah sebagaimana dicita-citakan mendiang adiknya, Kartini. Ia juga ingin mendirikan perpustakaan.
 
nulisbuku.com

Untuk menghimpun modal, pada mulanya ia melamar menjadi koresponden The New York Herald untuk Hindia Belanda, tapi koran itu sudah berganti pemilik dan merger dengan koran lain.

Namun, dalam suratnya kepada Nyonya Abendanon, Sosrokartono menyatakan kekecewaannya. Sesampai di Jawa, ia telah dicap sebagai komunis oleh pemerintah jajahan. “Itu merupakan bentuk fitnah yang sangat keji yang saya rasakan, namun tidak berdaya terhadapnya,” tulisnya.

“Tapi kepada Anda, Nyonya yang mulia, saya bersumpah atas kubur ayah saya dan Kartini, bahwa saya sama sekali tak pernah menganut paham komunis, dulu tidak, sekarang pun tidak. Tidak ada yang lebih saya inginkan daripada bekerja untuk pendidikan mental sesama bangsa saya, dalam artian yang telah dimaksudkan oleh Kartini,” ucap Sosrokartono.

Kartono kemudian menggalang dukungan dari kelompok pergerakan di Indonesia. Ia menemui Ki Hajar Dewantara. Bapak pendidikan itu lalu mempersilakan Kartono membangun perpustakaan di gedung Taman Siswa Bandung. Ia pun diangkat menjadi kepala Sekolah Menengah Nasional di kota ini.

Pada saat yang bersamaan, ia menyaksikan orang-orang kelaparan dan diserang berbagai macam penyakit. Kartono pun kemudian menjalankan laku puasa bertahun-tahun untuk merasakan apa yang juga diderita saudara-saudaranya. Ia juga menjadikan Darussalam sebagai rumah pengobatan.

Separuh badan Sosrokartono lumpuh sejak 1942. Kartono mangkat pada 1952, tanpa meninggalkan istri dan anak. Ia dimakamkan di Sedo Mukti, Desa Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah.


Kata-kata insprasi dari Sosrokartono (terdapat pada nisan)
1. Sugih tanpa banda, digdaya tanpa aji. (Kaya tanpa Harta / Kaya Hati ; Sakti tanpa Ilmu)
2. Trimah mawi pasrah (rela menyerah terhadap keadaan yang telah terjadi)
3. Suwung pamrih tebih ajrih (jika tak berniat jahat, tidak perlu takut)
4. Langgeng tan ana susah tan ana bungah (tetap tenang, tidak kenal duka maupun suka)
5. Anteng manteng sugeng jeneng (diam sungguh-sungguh, maka akan selamat sentosa).




 
Sumber:
yahoo
cerita-jelita
xendro
Read More..

Thursday, December 12, 2013

Ben Kauffman Sosok Jenius Dibalik Kesuksesan Quirky com


Ben Kauffman, Sosok Jenius Dibalik Kesuksesan Quirky - Orang ini membuktikan bahwa bahkan ide yang paling aneh sekalipun bisa menjadi bisnis. Dan dapat membawa banyak uang. Itulah Ben Kaufman, pengusaha muda yang tidak pernah  berhenti berinovasi dan mengeluarkan ide-ide brilian.

Semangat wirausaha Kaufman telah ditunjukkan saat ia berusia 18 tahun. Ketika ia bosan belajar matematika di sekolahnya di Huntingan, LI, sebuah ide tiba-tiba datang ke pikirannya. Ide itu tentang membuat kemasan iPod shuffle yang dapat dipasang di sepanjang leher dan jenis headphone. Dia menyebutnya "Song Sling".

Kaufman juga membujuk orang tuanya untuk memberikan modal. Ibunya adalah pemilik sebuah  toko sedangkan ayahnya adalah seorang pengacara. Orang tua Kauffman pun sepakat untuk menggadaikan rumahnya seharga US $ 185.000. Kaufman kemudian memutuskan untuk membuat sebuah perusahaan bernama Mophie dan terlibat dalam pembuatan aksesoris iPhone. Nama Mophie itu diambil dari nama anjingnya, Molly dan Sophie. Pada bulan Mei 2005, dua minggu sebelum lulus di Portledge School, Kaufman pergi ke Cina untuk mencari perusahaan yang dapat mewujudkan gagasannya.

Ide Kaufman tentang pembuatan aksesoris pun akhirnya benar-benar memberinya banyak uang. Gadget besutan Apple itu laku keras sehingga banyak orang mencari aksesoris untuk lebih mempercantik gadget mereka. Banyak orang akhirnya menemukan aksesoris iPhone buatan Kauffman benar-benar unik dan keren.

Sejak saat itu, Kaufman yang telah mencicipi bangku kuliah selama enam minggu akhirnya memutuskan untuk berhenti kuliah dan mengejar impiannya bersama Mophie, yang terus berkembang untuk menghasilkan keuntungan lebih dari US $ 1,5 juta.

Ada sebuah kisah menarik tentang keputusannya untuk Drop Out (DO)

Kaufman masih di kelas untuk Kursus Bisnis Internasional ketika ia menerima telepon dari Cina sehubungan dengan produk Mophie terbaru. Dosen Kauffman, seorang profesor yang melihat Kaufman menerima telepon di tengah kegiatan belajar mengajar. Sang profesor pun memberi Kauffman dua pilihan: mematikan telepon atau meninggalkan kelas.

"Saya kemudian bertanya Dosen, apakah dia ingin aku mendengar teori omong kosong dari dia ketika saya memiliki kesempatan nyata untuk melakukan transaksi bernilai jutaan dolar. Saat profesor itu mengatakan "ya", saya langsung berkata peace,? Aku pun meninggalkan ruang kuliah dan tidak pernah kembali , "kata Kaufman.

Dalam setahun, Mophie memenangkan penghargaan bergengsi "Best in Show "di MacWorld  Expo yang diadakan di San Francisco pada Januari 2007. Kaufman telah menghabiskan seperempat juta dolar untuk mendapatkan 125 ide untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai produk Mophie. 

Sebanyak 30.000 pemilih diminta untuk menentukan produk mana yang terbaik dari ide itu, akhirnya dipilih 125 pembungkus iPod juga dapat berfungsi sebagai pembuka botol dan gantungan kunci. Kaufman dan timnya menyadari gagasan bahwa dalam waktu 72 jam itu  berhasil menjual lebih dari 10.000 produk di 28 negara.

Membangun Quirky

Quirky adalah perusahaan desain industri, berlokasi di New York City, yang menggunakan crowdsourcing untuk menentukan produk untuk dirancang dan diproduksi. Perusahaan ini menelurkan ide untuk produk baru melalui website; ide-ide yang dipilih oleh pembaca website, maupun oleh karyawan perusahaan. Produk yang dipilih bisa dirancang, diproduksi dan dipasarkan oleh Quirky. Penemu dan setiap kontributor lain kemudian akan mendapatkan sampai 30% dari setiap pendapatan yang dihasilkan.

Pengalaman di MacWorld Expo memberikan ide baru dalam pikiran Kaufman. Yaitu, bagaimana jika produk yang dihasilkan dari masukan dari banyak orang. Sebuah kelompok yang terdiri dari sekelompok orang akan menjadi metode bisnis baru yang menjanjikan. Kaufman kemudian menjual Mophie pada Agustus 2007 dan membuat sebuah cluster, sebuah website yang memegang ide yang berhubungan dengan teknologi. Kelompok ini yang menjadi cikal bakal Quirky.

"Kami tengah mengembangkan sebuah platform yang luar biasa," kata Kaufman. Sekarang saya siap untuk membawanya ke dunia. "

Kaufman meluncurkan Quirky.com pada 2 Juni 2009

Peluncuran situs Quirky

Di Quirky, pengguna bisa mendapatkan uang melalui sejumlah produk yang masih dalam pembuatan. Pengunjung yang memiliki ide-ide juga dapat mengirimkan idenya ke Quirky untuk dikembangkan bersama-sama. Juga tersedia produk jadi yang sudah siap dijual.

Bersama Quirky, Kaufman mengembangkan desain produk ke berbagai penjuru dunia. Ide yang muncul dari keramaian dibawa ke kehidupan.

Seseorang yang merasa dapat memberikan ide dan membayar biaya pendaftaran proposal ide tersebut sebesar US $ 99. Anggota lain akan meninjau apakah usulan tersebut layak untuk direalisasikan atau tidak. Setiap minggu lebih dari 25.000 anggota akan memilih satu ide untuk dikembangkan menjadi satu produk nyata. Kaufman dan timnya akan membuat ide tersebut dalam bentuk gambar model tiga dimensi, lalu mengkonsultasikan harga. Anggota lain akan menentukan hal-hal seperti warna produk dan bagaimana kemasan sebelum penjualan resmi.

Jika sebuah produk tidak dipilih untuk diwujudkan, pemilik ide tidak akan mendapatkan pengembalian dana sebesar US $ 99 dolar yang telah dia berikan. Tapi pemilik ide akan mendapatkan semua produk data terkait yang telah dirumuskan oleh anggota Quirky.

Sebagai apresiasi bagi pihak yang memberikan masukan, para anggota mendapat apa yang disebut "rating pengaruh" untuk setiap proyek di mana mereka terlibat. Mereka yang memiliki peringkat yang baik akan dibayar oleh Quirky.

Jika sebuah produk dijual, Kaufman dan timnya mendapatkan US $ 0,70 sen dari setiap dolar keuntungan produk. Sementara US $ 0,30 sen diberikan kepada anggota yang membantu mewujudkan ide tersebut. Pemilik ide yang telah membayar US $ 99 akan mendapatkan 40% dari US $ 0,30 sen, atau sekitar US $ 0,12. Sisanya akan diberikan kepada pengguna yang paling berpengaruh. Perizinan produk yang telah dibuat sepenuhnya menjadi milik Quirky.

Menjadi Pengusaha Terkenal

Tindakannya yang unik menjadi profil langka yang dibahas dimana-mana. Sejumlah surat kabar berpengaruh seperti New York Times, USA Today dan New York Observer review menerbitkan profilnya. Kaufman juga muncul di berbagai majalah seperti Entrepreneur,Business Week, dan WIRED serta tampil acara televisi di CNBC, FOX Business News dan The Today Show. Pada tahun 2007, ketika ia berusia 20 tahun, Kaufman dinobatkan sebagai salah satu pengusaha terkemuka yang berada di bawah 30 tahun oleh Majalah Inc.

"Quirky didirikan karena mereka melihat saya seperti saya membuat sebuah produk yang digunakan orang. Saya ingin membuat banyak orang dapat merasakan sukacita yang saya rasakan," kata Kaufman, yang mengatakan ia terkejut ketika melihat banyak ide yang muncul di Quirky malah berasal dari para pengunjung website-nya "Dari pengalaman saya, semua orang itu punya ide yang menarik."

Misalnya, sebelum iPad diluncurkan pada Januari 2010, Quirky telah menjajakan pembungkus iPad dari karet yang merupakan inovasi seorang pengguna Quirky berusia 29 tahun, Michael McCoy dari Hampton.

Ketika buku itu dibuat, salah satunya dijual di Quirky Trek Support, ransel seharga US $ 130. Ransel Trek Support ini dilengkapi USB bertenaga baterai, juga dapat digunakan sebagai wadah untuk laptop yang praktis dan mudah dilipat ketika akan melalui pemeriksaan di bandara.

Suntikan Modal
Dalam rangka mengembangkan bisnis, Kaufman menerima suntikan modal sebesar US $ 6 juta dari kelompok investor yang dipelopori Ventures RRE. Kaufman yang sebelumnya memperoleh $ 1.600.000 kini mengelola Quirky yang memiliki 15 pekerja.

Sejumlah produk yang sebelumna hanya dijual di Quirky.com, kini juga mulai dijajakan di sejumlah toko besar di Amerika Serikat. Kaufman sendiri memiliki mimpi untuk mendirikan pabrik sendiri pada tahun 2012.

Semoga tulisan Ben Kauffman, Sosok Jenius Dibalik Kesuksesan Quirky ini dapat menginspirasi anda untuk lebih giat menjadi online entrepreneur sukses.

Online Entrepreneur Sukses Lainnya:
Matt Mickiewicz
Michael Dunlop
Mike Mann
Read More..