Monday, April 14, 2014
5 Penyebab Mobil Mengalami Kecelakaan

Berikut 5 Penyebab Mobil Mengalami Kecelakaan:
1. Genangan air. Memasuki musim penghujan dapat dipastikan banyak genangan yang tercipta akibat kondisi jalan yang tidak mulus atau bergelombang. Melaju dengan kecepatan di atas 60 km/jam, membuat daya cengkram ban pada aspal mulai berkurang, bahkan bisa hilang. Air merupakan materi penghalang antara ban dengan permukaan jalan. Akan lebih berbahaya lagi ketika tapak ban Anda sudah tipis. Kecenderungan yang kerap terjadi adalah mobil secara tiba - tiba akan menarik ke kanan atau ke kiri.
2. Pecah ban. Sama bahayanya dengan genangan. Bukan hanya mobil yang susah dikendalikan, bisa juga mobil tiba-tiba oleng dan terbalik karena beda ketinggian mobil akibat ban meletus. Apalagi saat melaju dalam kecepatan yang cukup tinggi. Pastikan kondisi ban Anda memang masih layak digunakan.
3. Jalan Bergelombang. Ketika mobil melaju kencang dan melewati gelombang, yang terjadi adalah mobil sedikit melayang. Bahkan bagian belakang sering tak bisa diatur, terlebih jika kondisi suspensi sudah jelek. Jalan tidak rata ini menyebabkan mobil melayang karena ban tidak menempel dengan baik sehingga kehilangan traksi.
4. Rem Blong ataupun Slip. Hal ini sudah pasti akan membuat mobil lepas kontrol dan sulit untuk diperlambat. Apalagi pada mobil dengan transmisi otomatis yang hanya mengandalkan rem tanpa engine brake. Sebaiknya selalu lakukan pengecekan pada sistem pengereman sebelum berpergian.
5. Human Error. Faktor ini merupakan penyumbang terbesar kecelakaan lalulintas. Beberapa contohnya adalah memacu kendaraan melampaui kemampuan mengemudi, mengantuk, reaksi yang berlebihan ketika mobil mengalami gejala negatif pengedalian seperti limbung, oversteer maupun understeer. Menurunnya konsentrasi pengemudi karena sibuk sms, telpon dan makan sambil menyetir.
sumber: KOMPAS.COM
Berat Badan Dipengaruhi oleh Kepribadian

Menurut penelitian, penyebab utama obesitas adalah pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup menetap. Kebiasaan ini dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker, artritis, berpengaruh secara psikologis dan secara signifikan memperpendek usia.
Para peneliti memperkirakan bahwa kepribadian nampaknya dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Ternyata, asumsi mereka sepertinya benar, karena berat badan bisa jadi cerminan gaya hidup.
Temuan yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan individu yang memiliki kepribadian impulsif cenderung mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Orang impulsif adalah suatu kepribadian yang mana seseorang cenderung menuruti kata hatinya dengan seketika, tanpa mempertimbangkan akibatnya lebih jauh. Sebaliknya, individu yang memiliki tingkat kewaspadaan tinggi cenderung lebih kurus dan memiliki berat badan normal.
Namun penelitian ini menegaskan berat badan tidak mempengaruhi kepribadian. Hal terpenting adalah tingkat disiplin diri untuk mempertahankan kebiasaan pola makan sehat dan olahraga, karena orang yang lebih manja cenderung mudah menyerah pada godaan.
"Ciri-ciri kepribadian dasar cenderung tetap dan bertahan terhadap perubahan, namun ekspresi sifat-sifat ini dapat menyesuaikan. Artinya, penanganan tertentu dapat membantu memodifikasi adaptasi karakteristik yang mempengaruhi berat badan," kata peneliti, Angelina Sutin, seperti dilansir HuffingtonPos
Sebagai contoh, individu yang sangat impulsif dan rendah ketelitiannya dapat belajar untuk merencanakan menu dan jadwal makan secara teratur, dan dibujuk untuk mempertimbangkan bahwa program penurunan berat badan adalah cara yang sehat.
Sumber: KASKUS
Subscribe to:
Posts (Atom)